Jakarta, Saking sibuk dan padat jadwalnya, kini sarapan sering dinomorduakan saat menyiapkan rutinitas. Padahal makan pagi amat penting untuk penyimpanan energi saat bekerja seharian. Bahkan penelitian menemukan, orang yang tidak sarapan lebih berisiko kena serangan jantung.
Para peneliti dari Harvard baru saja menelurkan sebuah penelitian yang hasilnya menemukan bahwa pria yang rutin melewatkan sarapan pagi berisiko 27% lebih tinggi terkena serangan jantung daripada yang makan sarapan. Tapi risiko ini hanya berlaku pada pria-pria yang tua.
"Penelitian lain telah menunjukkan hubungan antara sarapan dan obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes dan masalah kesehatan lain yang merupakan pemicu masalah jantung. Tapi tidak ada penelitian yang melihat risiko jangka panjang dari serangan jantung," kata peneliti, Eric Rimm, seperti dilansir USA Today, Selasa (23/7/2013).
Walau belum begitu yakin penyebabnya, para ahli berteori bahwa orang yang tidak makan sarapan cenderung lebih lapar di siang hari lalu menyantap makanan lebih banyak. Akibatnya, tubuh harus memproses sejumlah besar kalori dalam waktu yang lebih singkat. Hal ini akan menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan mungkin menyebabkan penyumbatan arteri.
Penelitian baru yang dimuat jurnal Circulation ini merupakan penelitian observasional, jadi tidak dirancang untuk membuktikan hubungan sebab dan akibat. Tapi jika dilakukan dengan baik, penelitian tersebut dapat mengungkapkan risiko kesehatan yang penting.
Para peneliti mensurvei hampir 27.000 orang berusia 45 tahun ke atas tentang kebiasaan makannya pada tahun 1992. Sekitar 13% peserta mengatakan melewatkan sarapan secara teratur. Padahal mereka semua adalah profesional kesehatan terdidik seperti dokter gigi dan dokter hewan.
Dalam kurun waktu 16 tahun berikutnya, sebanyak 1.527 orang peserta menderita serangan jantung fatal ataupun yang non-fatal, termasuk 171 orang yang mengaku secara teratur melewatkan sarapan. Dengan kata lain, lebih dari 7% dari orang yang melewatkan sarapan mengalami serangan jantung, dibandingkan dengan hampir 6% pada mereka yang makan sarapan.
Menurut perhitungan para peneliti, risikonya bisa meningkat sebesar 27% dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti merokok, minum alkohol, pola makan dan masalah kesehatan lain seperti tekanan darah tinggi dan obesitas. Padahal di AS, sebanyak 18% orang dewasa secara teratur melewatkan sarapan.
"Kami tidak tahu apakah itu waktu atau isi dari sarapan yang penting. Umumnya, orang-orang yang makan sarapan cenderung makan makanan yang sehat. Ini merupakan pesan yang sederhana, sarapan adalah makanan yang penting," kata Andrew Odegaard, peneliti dari University of Minnesota.
sumber:detik.com
Jaga Kesehatan Jantung Dengan Sarapan
Written By tidakmerokok on Kamis, 25 Juli 2013 | 06.06
Related Articles
Trimakasih Telah Membaca dan Berhenti Merokok click here,
0 komentar:
Posting Komentar