Jakarta, Merokok paling banyak dikaitkan dengan risiko kesehatan yang bisa ditanggung oleh perokok aktif dan perokok pasif atau secondhand smoker. Namun sebuah penelitian baru-baru ini menemukan adanya risiko pada jenis perokok lain, yaitu thirdhand smoker.
Perokok jenis ini tak harus ikut menyulut rokok ataupun menghirup asap rokok yang dibakar orang lain, tapi cukup terkontaminasi oleh sisa-sisa pembakaran rokok yang menempel di peralatan rumah tangga. Ternyata residu rokok ini dapat menempel untuk waktu yang cukup lama.
Sisa-sisa pembakaran rokok atau nikotin akan tertinggal di rumah, bahkan setelah rumah tak lagi dihuni dan sudah dibersihkan. Penelitian menemukan bahwa thirdhand smoker atau perokok pasif ketiga masih bisa terpapar bahaya rokok di kamar hotel atau ruang tamu yang pernah digunakan untuk merokok.
"Sampai saat ini, fenomena racun rokok pada thirdhand smoker masih belum dipahami dengan baik," kata Bo Hang, ahli biokimia di Divisi Biologi Berkeley Laboratory seperti dilansir Medical Daily, Jumat (21/6/2013).
Hang dan rekan-rekannya di California Consortium on the Health Effects of Thirdhand Smoke menggunakan 2 teknik untuk mengukur dan menganalisa kerusakan DNA pada manusia, yaitu dengan Comet assay dan the long amplicon-qPCR assay. Hasilnya menemukan bahwa paparan sisa rokok dapat merusak rantai DNA dan oksidasi DNA.
Pada akhirnya, kelainan ini dapat menyebabkan keracunan gen atau genotoxicity, kondisi yang telah dikaitkan dengan berbagai penyakit, termasuk kanker. Hasil pemeriksaan berikutnya menemukan bahwa paparan selama bertahun-tahun akan menambah risiko bahayanya dari waktu ke waktu.
"Ini adalah penelitian pertama yang menemukan bahwa thirdhand smoker besifat mutagenik. Beberapa senyawa kimia dalam thirdhand smoker adalah karsinogen yang paling ampuh. Senyawa ini tinggal di permukaan dan ketika menempel pada pakaian atau karpet, bahayanya bagi anak-anak sangat serius," kata Lara Gundel, sesama ilmuwan dari Berkeley Lab.
sumber:detik.com
Perokok jenis ini tak harus ikut menyulut rokok ataupun menghirup asap rokok yang dibakar orang lain, tapi cukup terkontaminasi oleh sisa-sisa pembakaran rokok yang menempel di peralatan rumah tangga. Ternyata residu rokok ini dapat menempel untuk waktu yang cukup lama.
Sisa-sisa pembakaran rokok atau nikotin akan tertinggal di rumah, bahkan setelah rumah tak lagi dihuni dan sudah dibersihkan. Penelitian menemukan bahwa thirdhand smoker atau perokok pasif ketiga masih bisa terpapar bahaya rokok di kamar hotel atau ruang tamu yang pernah digunakan untuk merokok.
"Sampai saat ini, fenomena racun rokok pada thirdhand smoker masih belum dipahami dengan baik," kata Bo Hang, ahli biokimia di Divisi Biologi Berkeley Laboratory seperti dilansir Medical Daily, Jumat (21/6/2013).
Hang dan rekan-rekannya di California Consortium on the Health Effects of Thirdhand Smoke menggunakan 2 teknik untuk mengukur dan menganalisa kerusakan DNA pada manusia, yaitu dengan Comet assay dan the long amplicon-qPCR assay. Hasilnya menemukan bahwa paparan sisa rokok dapat merusak rantai DNA dan oksidasi DNA.
Pada akhirnya, kelainan ini dapat menyebabkan keracunan gen atau genotoxicity, kondisi yang telah dikaitkan dengan berbagai penyakit, termasuk kanker. Hasil pemeriksaan berikutnya menemukan bahwa paparan selama bertahun-tahun akan menambah risiko bahayanya dari waktu ke waktu.
"Ini adalah penelitian pertama yang menemukan bahwa thirdhand smoker besifat mutagenik. Beberapa senyawa kimia dalam thirdhand smoker adalah karsinogen yang paling ampuh. Senyawa ini tinggal di permukaan dan ketika menempel pada pakaian atau karpet, bahayanya bagi anak-anak sangat serius," kata Lara Gundel, sesama ilmuwan dari Berkeley Lab.
sumber:detik.com
0 komentar:
Posting Komentar